Ragam jenis makanan tersebut berupa sari buah duku, dodol, duku,
permen jelly, duku tart, dan berbagai jenis makanan olahan lainnya.
Santi,
anggota tim kreator produk makanan berbahan dasar buah duku ini
mengatakan, sembilan makanan tersebut dibuat dengan menggunakan bahan
dasar buah duku. Caranya, buah duku dikupas, kemudian dipisahkan daging
dan bijinya. Selanjutnya, daging dari buah duku diperoses sesuai dengan
makanan jenis apa yang akan dibuat.
Menurut
dia, dalam satu kilogram buah duku, didapat sekitar tiga ons daging buah
duku yang bisa diolah menjadi bahan dasar atau campuran makanan atau
kue.
"Sampai saat ini kita belum bisa
memanfaatkan bijinya. Kita baru fokus kepada daging dari buah duku baik
yang manis maupun yang masam," katanya.
Dikatakan,
produk olahan dari bahan dasar buah duku ini untuk sementara waktu
belum diproduksi secara massal, apalagi dipasarkan. Sebab sejauh ini
pihaknya masih mencari unit usaha atau UKM yang tertarik untuk
memproduksi dan memasarkannya.
(Info lebih lanjut, jika teman punya waktu main ke balitbangnovda sumsel. disana sampel produk juga ada dan deskripsi tentang produk lebih lengkap)
Next,
Duku Sumsel yang terkenal itu, berasal dari Ogan Komering Ulu, Muara Enim, dan Ogan Komering Ilir-Kayu Agung.
Desa
Anyar, di Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, merupakan
salah satu penghasil duku. Duku asli Desa Anyar sangat manis, meskipun
relatif sedikit yang berkebun duku dibanding berkebun jenis buah
lainnnya.
Perawatan pohon duku tidak sulit. Perawatan khusus hanya perlu
dilakukan saat berumur satu tahun. Setelah itu, tidak perlu lagi
merawatnya serius, kecuali membersihkan bagian bawah, dekat akar,
mengi-ngat pohon duku tumbuh seperti tanaman liar lainnya.
Dalam setahun, pohon duku biasanya berbuah satu kali, antara Januari
sampai April. Waktu panen duku di Sumsel tidak sama. Di daerah Ogan
Komering Ulu misalnya, berbuah pada Januari sampai Februari, sedangkan
di daerah Ogan Komering Ilir atau Kayu Agung, berbuah pada Maret dan
April.
Bolu Duku
Berdasarkan fakta di atas,
ada beberapa permasalahan yang timbul. Waktu panen yang hanya terjadi
dalam waktu pendek setiap tahunnya, menyebabkan terjadinya lonjakan
hasil panen yang menyebabkan harga jual buah jatuh. Karena waktu panen
sangat pendek itu pula, buah duku tidak bisa dinikmati saat di luar
waktu musim.
Persoalan lain, masa simpan buah duku yang sangat pendek, berkisar
tiga hari. Setelah tiga hari, kulit buah berubah menjadi berwarna hitam,
meskipun daging buah masih dapat di nikmati. Duku juga tidak bisa
disimpan dalam keadaan basah, lembab, ataupun terlalu panas. Penyimpanan
yang tidak tepat dapat mengakibatkan perubahan warna kulit duku menjadi
hitam dan busuk, sehingga nilai jualnya berkurang.
Melihat kenyataan seperti itu, perlu dilakukan pengembangan produk
olahan buah duku agar dapat meningkatkan penghasilan petani khususnya,
dan masyarakat umumnya. Jika itu dapat dilakukan, buah duku juga dapat
dinikmati di luar musim panennya.